Cerita Cinta


Cinta ga akan pernah tau akan membawa dirimu kemana dan bertemu dengan siapa, itulah yang membawa gue terjerat dengan LDR (Long Distance Relationship). Kehidupan gue di jogja memang sudah 6 tahun setelah gue memilih buat ninggalin kota Palembang demi gelar sarjana. Dan kisah cinta gue pun harus gue jalani dengan rasa menyakitkan semua. Ya rata-rata gue adalah korban dari perselingkuhan pasangan.
Di masa gue pengen menikmati keseriusan pacaran,disaat itu juga gue harus menelan rasa sakit yang sama dari cinta-cinta sebelumnya. Lagi-lagi gue dikhianati padalah sudah ada wacana dia buat nikahi gue. Entah kenapa, perasaan gue jadi kayak orang mati. Gue ngarasa hidup yang menyakitkan pasti akan selalu menghantui gue. Dan detik itu juga gue memutuskan untuk memasang dinding tebal kepada laki-laki manapun.
Waktu itu, sahabat-sahabat gue sangat mencemaskan keadaan gue, mereka sibuk entah sekedar menanyakan kabar lewat SMS, telpon, BBM, facebook atau twitter. Mereka terlalu takut kalo gue akan nekat menghakhiri hidup. Mereka lalu ngajak gue ke ramainya malam di malioboro supaya gue bisa ketawa dan terlarut dengan ramainya suasana, tapi ternyata senyum gue begitu kaku di raut muka gue. Kebetulan seorang sahabat gue yang bernama Dewi pun memasang Display Picture di BBM adalah foto kami bersama-sam. Tak beberapa lama, tiba-tiba ada seorang cowok yang merupakan sahabat lama Dewi yang ngebbm dan intinya dia ingin kenalan sama gue karena ngeliat gue di foto. Nama cowok itu adalah Sammy.
Gue sama Sammy pun akhirnya berkenalan lewat chating BBM dan gue pun ga punya keinginan untuk punya perasaan lebih ke dia, karena gue tau kalo dia tinggal di jakarta dan itu artinya nantinya gue harus menikmati pahitnya LDR lagi. Ternyata disaat itu, Sammy juga ga tau kalo posisi gue itu baru aja putus dari mantan gue, setelah dia tau dia ke gue pun mulai menjaga jarak dengan alasan dia ga mau gue jadiin pelampiasan.
Ketika dia mulai merenggangkan hubungan via BBM, gue malah semakin penasaran sama dia. Entah rasanya seperti habis menjilat ludah sendiri yang bersumpah untuk tidak mencintai laki-laki lagi, gue pun memutuskan untuk berangkat ke jakarta seorang diri. Tujuannya Cuma supaya gue tau perasaan gue sendiri, gue tau perasaan dia sebenarnya, dan meyakinkan ke diri gue apakah pilihan gue bener atau ga. Entah kenekatan darimana, gue pun sampai di jakarta pukul 8 malam. Gue pun dijemput dia dengan sebuah senyum, dan tiba-tiba gue digandeng. Gue Cuma bengong, lalu Sammy bilang dengan senyum yang masih sama “Gue gandeng lo, supaya lo ga ilang. Lo kesini adalah tanggungjawab gue yang udah nyokap lo kasih waktu ngijinin lo ke jakarta sendirian” Lewat kata-kata itu gue semakin yakin kalo pilihan gue nggak salah dan semenjak itu kita pun “jadian”.
Karna kami yang sudah sama-sama bosan untuk pacaran, kami pun memutuskan untuk menikah di usia pacaran kami yang ke 3 hari dan jelas semua keluarga kami pun terkejut dengan pilihan kami. Banyak banget pertanyaan ragu yang ditujukan ke gue dan Sammy, belum lagi jarak yang misahin kami lagi, jelas semakin bikin hubungan kami penuh dengan air mata dan cekcok di setiap bulannya. Di setiap bulan gue selalu menyempatkan diri bolak balik jakarta 2x di sela-sela kesibukan kuliah gue. Pernah juga suatu pagi, tiba-tiba Sammy sudah berdiri di depan kamar kos gue, ternyata dia meninggalkan pekerjaan di jakarta demi melampiaskan rindunya ke gue.
Tepat di umur pacaran yang ke 7 bulan, keluarga Sammy pun melamar gue didepan orang tua gue. Semenjak itu gue semakin yakin kalo kisah cinta yang diberikan Tuhan akan selalu indah pada waktunya.


 Nah,,,,ini kisah cinta gue,,,ayo share juga cinta lo...sudah share berhadiah lagi,,,,kapan lagi kan bisa menikmati hadiah dengan cara gampang....jadi nunggu apalagi...langsung aja ikut lomba cornetto love journey



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhatan Mahasiswi Teknik Sipil

DONGENG : Timun Suri

Corona Mengajarkan untuk Bersyukur